Struktur Gramatikal Bahasa Indonesia

  1. Fonem adalah satuan bunyi terkecil yang mampu menunjukkan kontras makna. Misalnya  /h/ adalah fonem karena membedakan makna kata harus dan arus, /b/ dan /p/ adalah dua fonem yang berbeda karena bara dan para beda maknanya
  2. Suku kata struktur yang terjadi dari satu atau urutan fonem yang merupakan konstituen (unsur bahasa yang merupakan bagian dari satuan yang lebih besar) kata. Misalnya pada kata kemarin terdapat tiga suku kata yaitu ke-ma-rin.
  3. Morfem adalah satuan bentuk bahasa terkecil yang mempunyai makna secara relatif stabil dan tidak dapat dibagi atas bagian bermakna yang lebih kecil misalnya ber (morfem terikat) baca (morfem bebas)
  4. Kata adalah (a) morfem atau kombinasi morfem yang oleh bahasawan dianggap sebagai satuan terkecil yang dapat diujarkan sebagai bentuk yang bebas (b) satuan bahasa yang dapat berdiri sendiri, terjadi dari morfem tunggal (misalnya batu, rumah, datang) atau gabungan morfem (misalnya  pejuang, pancasila, mahakuasa)
  5. Frasa adalah satuan gamatikal yang terdiri dari dua kata atau lebih yang tidak melampaui batas dan fungsinya (sebagai SPOK ket. Pel.) misalnya siswa baru, sedang belajar
  6. Klausa adalah satuan gramatikal yang berupa kelompok kata, sekurang-kurangnya terdiri atas subjek dan predikat dan berpotensi menjadi kalimat. Misalnya Andi membaca buku disaat Adik sedang tidur
  7. Kalimat adalah satuan bahasa yang secara relatif berdiri sendiri, mempunyai pola intonasi final dan secara aktual ataupun potensial terdiri atas klausa. Misalnya Andi membaca buku di perpustakaan.
  8. Paragraf adalah bagian bab dalam suatu karangan (biasanya mengandung satu ide pokok dan penulisannya dimulai dengan garis baru)
  9. Wacana adalah satuan bahasa terlengkap yang direalisasikan dalam bentuk karangan atau laporan utuh, seperti novel, buku, artikel, pidato, atau khotbah dll.

Sumber bacaan Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI)